top of page

Dampak Deforestasi Mengkhawatirkan, ALSA LC UNHAS Tingkatkan Kesadaran Melalui Video Conference


Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Asian Law Students’ Association Local Chapter (ALSA LC) Universitas Hasanuddin (UNHAS) menyelenggarakan kegiatan ALSA Video Conference yang merupakan forum diskusi yang membahas soal isu-isu hukum yang sedang panas diperbincangkan.


ALSA Video Conference 2022 diselenggarakan pada hari sabtu, tanggal 2 Juli 2022 melalui platform zoom meeting. Adapun yang menjadi Project Officer dari kegiatan ALSA Video Conference 2022 yaitu Yoyada Palinggi Madthen. Pada kegiatan ALSA Video Conference berjumlah 239 peserta yang merupakan anggota ALSA Local Chapter Unhas, anggota ALSA Local Chapter Universitas Diponegoro, anggota ALSA Local Chapter Universitas Padjadjaran, dan anggota ALSA National Chapter Philippines.


ALSA Video Conference tahun ini mengangkat tema “COP-26 Deforestation : Between Concealing Destruction and Maintaining Development” yang mengimplementasikan salah dua dari empat pilar ALSA, yaitu Internationally Minded dan Socially Responsible.

Internationally Minded diwujudkan dengan menghadirkan pemateri yang berskala Internasional yaitu Adrianus Eryan,S.H. dan Dr. Laode Muhammad Syarif,S.H., L.L.M.,Ph.D.. Adrianus Eryan merupakan peneliti dari Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) sedangkan Laode Syarif merupakan Co-Founding Father dari ALSA Indonesia dan Dosen Senior bidang Hukum Lingkungan dan Hukum Internasional di Universitas Hasanuddin. Laode Syarif juga sering mewakili Indonesia pada forum internasional yang membahas isu lingkungan. Pembawaan materi memuat data dan fakta mengenai ironi deforestasi yang terjadi di Indonesia sehingga memancing peserta untuk kritis terhadap isu lingkungan sejalan dengan pilar Socially responsible.


Deforestasi yang tidak terkontrol lebih banyak mengakibatkan kerugian bagi lingkungan ketimbang membawa manfaat. Salah satu fakta yang diungkap oleh Laode Syarif adalah banyaknya pejabat Indonesia yang tersandung kasus korupsi mengenai pemberian izin lingkungan kepada perusahaan yang kegiatannya berpotensi mencemari lingkungan. Ironi ini menunjukkan bahwa penegakan hukum dan regulasi mengenai pelestarian lingkungan tidak berjalan efektif hingga mengancam kelestarian lingkungan, Jelas Laode Syarif.


Project Officer ALSA Video Conference 2022, Yoyada Palinggi Madethen berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran peserta akan kelestarian lingkungan, “Besar harapan kami dengan terselenggaranya acara ini seluruh peserta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga masa depan” ujar Yoyada.


70 views0 comments
bottom of page